Sabtu, 24 Desember 2022

Sifat-Sifat Koloid

Sistem koloid mempunyai sifat yang khas yang berbeda dengan sifat sistem dispersi lainnya beberapa sifat koloid yang khas misalnya efek tyndall, gerak brown, adsorpsi, elektroforesis, koagulasi, dialysis, dan koloid pelindung. 

Efek Tyndall

Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel dari larutan lebih kecil dari partikel koloid, karena partikel koloid lebih besar dari larutan (partikel larutan < partikel koloid), sehingga berkas cahaya bisa dihamburkan.

Gerak Brown

Gerak Brown merupakan gerak acak atau gerak tidak beraturan dari partikel koloid, hal ini dapat kita lihat hanya dengan mikroskop ultra alias tidak bisa kita lihat dengan kasat mata. Partikel ini bergerak acak karena adanya tumbukkan. Sedangkan pada suspensi tidak ditemukan gerak brown, karena partikelnya terlalu besar, sedangkan pada larutan terjadi gerak brown karena partikelnya kecil, namun tidak dapat teramati dengan mikroskop ultra.

Adsorpsi

Adsorpsi merupakan proses penyerapan, biasa yang diserap itu adalah ion-ion oleh partikel koloid, hal ini terjadi karena luas partikel koloid itu cukup besar sehingga ion-ion itu bisa menempel di permukaan, yaitu ada ion positif dan ion negatif. Karena koloid mampu menyerap ion-ion maka koloid bisa bermuatan sesuai dengan muatan ion yang diserap. Selama koloid bermuatan, maka koloid ini tidak akan menggumpal karena muatan ion-ion yang sejenis tersebut akan saling tolak menolak.

Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik. Koloid bisa bergerak dalam medan listrik karena koloid itu bermuatan. Dimana pada elektroforesis kutub negatif disebut katoda, dan kutub positif disebut anoda.

Koagulasi

Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid, karena koloid bermuatan jika dihubungkan dengan muatan sejenis akan tolak menolak sehingga tidak akan menggumpal, namun lain halnya, jika muatan koloid di netralkan, sehingga tidak ada lagi tolak menolak, sehingga koloid bisa saling menyatu atau berkelompok sehingga terjadi koagulasi. Yang artinya koagulasi terjadi jika koloid dinetralkan, atau tidak bermuatan. Bagaimana muatan bisa dihilangkan ?Mencampur koloid positif (+) dengan koloid negatif (-). Sehingga muatannya akan saling menetralkan. Koloid yang bermuatan baik itu positif (+) atau negatif (-), ditambahkan dengan larutan elektrolit. Proses pemanasan, contohnya telur, karena dipanaskan maka telur akan menggumpal, selain itu bisa juga dengan proses pembusukan, pengadukan, atau pendinginan.

Dialisis

Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu. Dengan menggunakan membran semipermeabel, ketika dialirkan air, koloid akan mendorong ion akan keluar, karena ukuran ion-ion pengganggu tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil, sedangkan koloid karena ukurannya lebih besar sehingga tidak dapat menembus membran semipermeabel. Proses ini diterapkan dalam dunia nyata yaitu cuci darah, itulah kenapa nama proses cuci darah namanya hemodialisis.

Koloid Pelindung

Sol Liofil bisa digunakan sebagai koloid pelindung terhadap sol liofob, dimana partikel-partikel sol liofil akan mencoba melindungi sol liofob, sehingga meskipun misalnya ada larutan elektrolit, sol liofil akan melindungi liofob dari terjadinya koagulasi.

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyaksikan video pembelajaran kimia berikut ini untuk mempelajari tentang sifat-sifat koloid:

Sumber: https://youtu.be/RqYvEU5McwA

Sumber: Sistem Koloid, Sifat, dan Jenisnya – Materi Kimia Kelas 11 (zenius.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembuatan Koloid

Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat ke dalam medium pendispersi.  Selain  itu,  dapat dilakukan denga...